Firman Arifandi
Sebuah
mimpi buruk sempat menghantui Pakistan ,
merusak nilai-nilai kedaulatan negeri paratha tersebut. Betapa tidak,
intervensi asing dalam berbagai hal telah terlampau jauh menyelimutinya. Krisis
keamanan, krisis judicial, electricity shortage, adalah isu lama yang diderita Pakistan .
Kemudian krisis kedaulatan menjadi isu baru akhir-akhir ini di negara bentukan Mohammad
Ali Jinnah tersebut.
Kisah
kelabu yang terjadi pada bulan Januari 2011 lalu itu, mengisahkan seorang
kewarganegaraan Amerika yang disinyalir sebagai kontraktor CIA tertuduh
melakukan penembakan terhadap warga Pakistan di jalan besar Lahore. Singkat
kata, dalam proses investigasi pengadilan, sang penembak dibebaskan dengan kekuatan
diplomatic immunity yang dimilikinya. Karena ditengah persidangan, diakui dia
adalah seorang staff konsular Amerika yang ada di lahore . Serta pembunuhannya atas dasar
pembelaan diri, dalihnya.