Kamis, 10 November 2011

Pergi Saja lah..


firman

Malam indah..
Sendiri kutermenung
Menikmati dinginnya rinai hujan di luar sana
Dingin segar hawanya menerpa nurani
Tapi...
Kenapa rasanyaku masih merasakan
Keganjalan di hati
Sehingga detik demi detik
Keadaan bertambah hampa...
          Ya...
          Kuteringat tadi pagi
          Melihat kerumunan buruh pabrik
          Berdemonstrasi menuntut gaji
          Di terminal
          Puluhan anak muda
          Beberapa pegang gitar
          Yang lainnya menjajakan koran
          Ini nyata dan bukan sebuah kebohongan
          Bukti kongkret
          Tentang langkanya lapangan kerja
Dan pendidikan
Sejenak kutarik napas
Lalu kembali kuhempas
Dan keganjalan itu tak juga lepas
Huhhhh...
Kembali kuelus dada
Melihat orang-orang berpendidikan
Tapi masih saja pengangguran
Mereka tersaingi
Oleh manusia berperangai monyet
Yang dengan mudahnya
Membeli ijazah, gelar, dan jabatan
Aku kini mengerti
Bahwa saat ini
Negeri ini sedang dikuasai
Pengecut, pecundang, pendusta
Berperangai banci
Tak mau menghadapi kenyataan
Rela korban materi bahkan harga diri
Yang penting semua lancar
Asal jadi
Dan tak mau rugi
Kini...
Jiwa-jiwa pendusta itu perlahan
Merayap menggerogoti ruang hidup bangsa
Sehingga semua itu
Menambah kekhawatiranku
Jangan-jangan suatu saat nanti
Jiwa-jiwa itu
Mendarah daging di diri pemuda
Bahkan anak cucu kita
Tak sadarkah kita
Selama ini tuhan masih berbaik hati
Dengan limpahan nikmat duniawi
Lantas apa yang membuat mereka
Durhaka atas nikmat tuhan
Dan berbalik menjadi manusia tak berbakti
Sekali lagi aku takut...
Takut jikala nanti..
Tuhan sudah murka
Dengan najisnya kelakuan putera bangsa
Lalu Dia yang Maha Bijaksana
Mengadzab negeri ini tanpa sisa
Sepertinya aku harus pergi
Pergi jauh
Meninggalkan negeri ini
Tapi bukan lari dari kenyataan
Aku pergi
Untuk kembali
Menghadirkan dan menjanjikan
Segumpal kemenangan abadi
Tuk bunda pertiwi

                             Firman
                             Islamabad,9 Juni 2008

Tidak ada komentar: