lesehan #3
Sore kemarin sambil menunggu
jemputan mobil ke Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk undangan buka
bersama, terjadi obrolan menarik antara gus Hasan dan kang Abduh, sementara
saya hanya menjadi pendengar setia.
“kang Abduh, sampeyan tau ndak ada sebuah riwayat yang muttafaq ‘alaih menjelaskan tentang salah satu karakter
kanjeng Nabi bahwasanya beliau SAW adalah orang yang paling dermawan dan kedermawanan
beliau itu makin kenceng saat masuk bulan ramadhan?”
“insyaAllah saya tau gus, kalo ndak salah bunyinya:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ
فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ
مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ
dari Ibnu bin ‘Abbas, ia berkata : “Rasulullah
Shallallahu’alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Kedermawanan
beliau bertambah pada (bulan) Ramadhan ketika malaikat Jibril datang menemui
nya. Jibril biasanya datang menemui beliau setiap malam pada (bulan) Ramadhan
untuk membaca al-Qur’an kepada nya. Sungguh kedermawanan Rasulullah
Shallallahu’alaihi wa sallam lebih baik daripada angin yang berhembus.” (Muttafaq
‘alaih)
“betul kang, dan ini menjadi motivasi tersendiri bagi kita
sebagai ummatnya untuk semangat bersodaqoh tak peduli berapapun yang kita
sodaqohkan dan selevel apapun kemampuan finansial kita” tegas gus Hasan.
“lah masak gitu gus, bukannya hukum taklif yang begituan itu
untuk yang mampu saja?” sanggah Abduh
“kata siapa? Kalo zakat emang penekanannya bagi ummat yang
hartanya sudah masuk nisab dan haulnya. itu zakat harta lho ya, kalo zakat
fitrah malahan diwajibkan kepada siapapun yang malam hari dan siangnya mempunyai
kelebihan dari kebutuhan sandang, pangan dan papan untuk dirinya dan
orang-orang yang menjadi tanggungannya. Coba sampeyan baca di minhaju talibin
tentang zakat fitrah. Kalau sodaqoh itu jelas ga pake hitungan nisab dan haul
dan dia berlaku untuk siapapun meski hukumnya gak wajib tapi jelas itu sebagai
kesempatan bagi kita yang status finansialnya pas-pasan untuk ambil bagian
dalam berbagi dengan orang lain yang sangat membutuhkan” jelas gus Hasan.
“ga perlu takut kekurangan harta kang, sama gusti Allah kok
hitung-hitungan, padahal jelas sudah banyak dalil-dalil yang menjanjikan bagi
mereka yang rajin sodaqoh, ndak perlu lah saya sebutin wong sampeyan pasti juga
tau..hahaha” sambungnya
“lantas apa ada fadilahnya di bulan Ramadhan ini gus?”tanya
kang Abduh
“pastinya ada kang, lah wong orang puasa yang sukses dengan
ujian kesabarannya aja dijanjikan kenikmatan yang luar biasa kelak sama Allah,
bahkan Allah sendiri yang nabungin pahala puasanya itu, apalagi puasa ditambah rajin
sedekah. Itulah kenapa dikatakan bahwa kanjeng Nabi lebih dermawan di bulan
Ramadhan dibanding bulan lainnya, ya karena istimewanya bulan ini, dimana
Allah juga jor-joran ngasih pahala” jelas gus Hasan
Adapun kenapa mendermakan harta baik dengan sedekah dan
infaq itu sangat dianjurkan oleh Allah di bulan Ramadhan adalah dengan beberapa
poin ini:
1. Syarofu zaman (kemuliaan
momentum) dan dilipat gandakannya pahala di dalam bulan tersebut.
2. Menolong orang yang
berpuasa dalam rangka taat kepada Allah. Maka jelas bagi yang menolong itu
pahalanya seperti orang berpuasa yang ditolongnya. Seperti yang disebutkan
dalam hadist shahih yang diriwayatkan Tirmidzi:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا
كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“barang
siapa memberi makan orang yang sedang puasa, maka pahalanya sama seperti orang
yang berpuasa tersebut, tanpa terkurangi sedikitpun pahala dari hamba yang
berpuasa itu”
3. Bulan Ramadhan itu bulan di mana Allah benar-benar jor-joran
ngasih limpahan rahmah dan maghfiroh, maka semoga dengan berbagi ini,
harapannya limpahan kasih sayang dan ampunanNYa juga tercurah kepada kita.
4. Menggabungkan puasa dan sedekah itu adalah amal shaleh
yang jawabannya pasti surga. Ada sebuah
hadist dengan derajat hasan dari riwayat tirmidzi yang berbunyi:
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ فِي الجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى
ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا»، فَقَامَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ:
لِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «لِمَنْ أَطَابَ الكَلَامَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ،
وَأَدَامَ الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
Dari Ali Radiallah Anhu : Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya di dalam
surga ada ruangan-ruangan yang terlihat bagian luarnya dari dalam, dan terlihat
bahagian dalamnya dari luar.” Lalu berdirilah seorang lelaki Arab badui (dari
pedalaman) dan berkata: “Untuk siapa ruangan-ruangan itu, ya Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Bagi seeorang yang bersikap baik dalam berbicara, memberi
makan, selalu melaksanakan puasa, dan solat untuk Allah ketika manusia tidur.”
(HR. Tirmidzi).
5. Menggabungkan puasa dengan
sedekah mampu menjauhkan manusia dari api neraka seperti yang disebutkan dalam
hadist:
قَالَ ص.م : " أَلَا
أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الخَيْرِ: الصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الخَطِيئَةَ
كَمَا يُطْفِئُ المَاءُ النَّارَ، وَصَلَاةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ"
Rasulullah SAW
bersabda : Maukah engkau aku beritahukan tentang pintu-pintu syurga? Puasa
adalah benteng, Sadaqah akan mematikan (menghapus) kesalahan sebagaimana air
mematikan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam (qiyamullail).
“Wah
iya gus… saya jadi inget imam syafi’i pernah berkata : aku menyukai orang-orang
yang lebih derma ketika masuk bulan Ramadhan, karena hal tersebut adalah
mencontoh karakter Rasulullah SAW, dan membantu kebutuhan manusia untuk
mencapai maslahat-maslahatnya, dan mengisi puasanya sendiri dengan kesibukan
beramal soleh.” tambah Abduh
Wis
ah…kalo gitu tak rajin-rajinin sodaqoh wis gus…biar bisa booking kamar unik di
surga sana nantinya.
“iya,
tapi jangan itu saja yang jadi motivasi sampeyan beramal soleh, semuanya musti
berawal dari ikhlas lillah, urusan kavling surga itu biar sama gusti Allah saja
kang”
“yoi
gus… btw jemputan kok belum nyampe-nyampe ya?”
“bukan
ga nyampe kang, lah wong jemputan stand by di parkiran, sampeyan malah nunggu
di kamar, ayo keluar”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar